Minggu, 20 Juni 2010

Telkomsel: Inovasi Teknologi Seluler dalam Mewujudkan Innovation Nation*

*Oleh: Mujahid Zulfadli Aulia Rahman

Penulis adalah Mahasiswa pada Universitas Negeri Makassar

……Agar pada abad XXI, Indonesia juga bisa menjadi Bangsa Inovasi (Innovation Nation) sebagaimana bangsa China dan India dewasa ini.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dalam pidatonya didepan AIPI (Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia) pada tanggal 20 Januari 2010 menyinggung tentang pentingnya bangsa Indonesia melakukan inovasi di segala bidang dan lini kehidupan. Dalam kutipan di atas, sangat kita pahami bahwa Presiden berharap dari segenap stakeholder dan masyarakat untuk mengerahkan potensinya dalam kegiatan inovasi membangun negeri. Alasan yang paling penting adalah agar Indonesia bisa maju dan sejajar dengan bangsa lain. Hal ini menjadi sangat penting mengingat posisi tawar Indonesia di kawasan Asia khususnya dalam bidang pengembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) yang jauh dari harapan.

Sebuah keharusan dan tanggung jawab kita bersama adalah membuat negara Indonesia mampu berkompetisi dengan negara-negara lain. Bangsa yang kompetitif adalah bangsa yang mampu bersaing di tengah ratusan juta penduduk bumi yang melek informasi dan teknologi. Setiap detik muncul ribuan bahkan jutaan informasi yang dapat diakes melalui dunia maya. Arus informasi yang begitu luar biasa membanjiri kita hampir setiap hari. Penguasaan dan keahlian dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi menjadi menjadi sesuatu yang tidak terelakkan alias sangat mutlak diperlukan.

Kepala Pusat Inovasi LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), Bambang Subiyanto yang merupakan Professor Riset bahkan bahkan mengaitkan kedua hal tersebut. Bahwa negara ini dapat berkompetisi hanya dengan riset yang inovatif dan kreatif. Mewujudkan harapan sehingga kelak bangsa ini menjadi bangsa yang kompetitif, dapat dilakukan dengan riset-riset yang inovatif.

Terkait dengan peran teknologi dan informasi yang begitu penting, maka akses komunikasi khususnya layanan seluler menjadi salah satu domain yang begitu mendukung. Indonesia memiliki PT. Telkom yang merupakan badan usaha milik negara, namun yang terkhusus mengembangkan teknologi layanan seluler adalah PT. Telkomsel (telekomunikasi seluler) yang terlahir dari PT. Telkom pada 26 Mei 1995. Alasan inilah yang membuat telkomsel menjadikan public service orientation sebagai landasan awal dalam memajukan negeri bersama semangat nasionalisme yang semenjak kelahirannya sudah terbawa.

Telkomsel memiliki tugas yang sangat berat, yakni dengan segera mengeksekusi sistem jaringan telekomunikasi nusantara. Hingga sekarang waktu kurang lebih satu dekade, Telkomsel telah mengalami masa-masa yang penuh proses kreatif dan inovatif hingga mencapai zaman keemasan layanan teknologi seluler di Indonesia sekarang ini. Sesuatu yang rasanya patut disyukuri dan dibangggakan.

Selama 15 tahun, proyek besar yakni dapat melayani dan menyatukan bangsa Indonesia melalui jaringan terluas dan berkualitas hingga wilayah terpencil serta menjangkau lebih dari 95 persen populasi di tanah air. Bukanlah isapan jempol belaka. Mengejar ketertinggalan sekaligus keterisolasian komunikasi dan informasi wilayah-wilayah pelosok yang tersebar di tanah air dari Sabang hingga Merauke merupakan hal yang terus diperjuangkan hingga mewujud sekarang ini. Kiprahnya selama 15 tahun menjadi leader layanan teknologi telekomunikasi seluler di Indonesia.

Telkomsel seakan sangat peka terhadap masalah-masalah yang sedang menghadang. Mulai dari masalah lokal hingga global issue. Semuanya terakomodasi dengan begitu apik serta visi yang luas. Begitu banyak masalah mulai dari krisis listrik, go green sampai global warming. Kepedulian Telkomsel mengenai lingkungan sangat besar. Teknologi ramah lingkungan hasil karya anak bangsa yaitu BTS (Base transmitter station) go green dibangun sebanyak 132 buah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. BTS ini merupakan inovasi sumber listrik alternatif ramah lingkungan dengan solar cell (tenaga matahari), micro hydro (tenaga air), dan wind turbin (tenaga angin). Jumlah BTS ramah lingkungan tersebut menempati posisi paling banyak se-Asia yang berusaha untuk care terhadap lingkungan.

Sejalan dengan misi dan tujuannya, Telkomsel juga mengembangkan jaringannya di wilayah perbatasan dan lautan melalui kapal PT. Pelni dengan program MERAH PUTIH (MEnembus daeRAH Pedesaan, industry TerpencIl dan BaHari). Hingga saat ini sebanyak 15 kapal milik Pelni sudah menyediakan akses komunikasi untuk ribuan penumpang, melalui BTS Pico yang disediakan Telkomsel. BTS Pico sendiri berbasis teknologi GSM around satelit pertama di dunia sebagai solusi untuk daerah pedesaan, industri terpencil dan jalur laut.

Lebih lanjut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menambahkan dalam pidatonya di hadapan AIPI bahwa setidaknya ada tiga faktor yang mendukung Indonesia menjadi bangsa inovatif. Perubahan mind-set menuju terbangunnya budaya unggul (culture of excellence), investasi dan insentif, serta kebijakan pemerintah dan kolaborasi. Inovasi pada hakekatnya adalah state of mind, suatu energi dan suatu etos. Negara Indonesia harus menguatkan kembali etos/semangat kerja yang tinggi dalam riset, pengembangan serta penerapan ilmu pengetahuan dan tekonlogi.

Implementasinya kemudian, Direktur Operasi Telkomsel David Ng berkomitmen untuk terus melakukan riset dan pengembangan penggunaan sumber appetite alternatif yang ramah lingkungan. Teknologi ini selain ramah lingkungan juga efisien dan memiliki berbagai keunggulan. Adalah kota Medan yang menjadi kota pertama yang menerapkan sumber appetite listrik alternatif teknologi hydro fuel dungeon.

Inovasi yang dilakukan oleh Telkomsel dalam perjalannnya juga turut memerlukan sumber dana yang cukup serta program yang berkesinambungan. Rasionalisasi yang muncul adalah dikarenakan inovasi identik dengan kemampuan untuk kreatif berkarya, risktaking, dan dinamisme. Sekali lagi, Telkomsel berusaha mewujudkannya.

Telkomsel membuktikan bahwa upaya membangun bangsa lewat dinamisme dalam berkarya merupakan risktaking sebagai unsur penggerak inovasi bangsa dalam teknologi layanan seluler. Kesiapan Telkomsel di bidang penanggulangan bencana alam menjadi salah satu bukti nyata. Pengalaman bencana alam yang terjadi di Indonesia, dapat dilihat bahwa Telekomunikasi berperan penting saat kondisi darurat terjadi. Berbagai persiapan didukung oleh Tim TERRA (Telkomsel Emergency Response & Recovery Activity) yang turun langsung menangani masyarakat yang terkena dampak bencana. Mulai dari aktivitas SAR (Search & Rescue), media center, tim medis hingga dapur umum bahkan sampai pada kegiatan pasca bencana seperti pembangunan kembali daerah lokasi bekas bencana dilaksanakan melalui tim TERRA. Gempa Tasikmalaya dan Gempa Padang menjadi dua bencana terakhir yang ditangani langsung, dimana Telkomsel aktif berpartisipasi membangun kembali kondisi saat itu.

Namun tanpa kebijakan pemerintah yang proaktif mendukung inovasi membangun negeri dan kolaborasi yang sehat disetiap korporasi layanan publik, maka rasanya sulit untuk memimpikan Indonesia bisa berdiri sejajar dengan negara-negara maju lainnya. Hampir semua inovasi merupakan wujud dari hasil suatu kolaborasi, apakah itu kolaborasi antar-pemerintah, antar-perusahaan, antar-ilmuwan, antar-akademisi, maupun kombinasi semuanya.

Akan tetapi, Telkomsel menjawab keraguan tersebut. Sebagai anak perusahaan PT. Telkom yang notabene adalah badan usaha milik negara, menjadikan kebijakan pemerintah dan kolaborasi semakin mendukung terciptanya atmosfer Innovation nation. Tentunya kemajuan ini mesti ditunjang oleh sektor-sektor publik yang lain.

Akhirnya, berbagai penghargaan dalam dan luar negeri telah dianugrahkan kepada Telkomsel sebagai langkah pelopor. Telkomsel sebelumnya memperoleh penghagaan Indonesia Telecoms Award dari Frost and Sullivan sebagai Mobile Data Service Provider of The Year pada 2008 dan Mobile Service Provider of The Year pada 2009, penghargaan tersebut merupakan representasi tingginya kepercayaan masyarakat dan pelanggan terhadap manfaat produk dan layanan Telkomsel. Khusus tahun 2010 ini, Telkomsel dengan 86 juta pengguna dari seluruh pelosok Indonesia mempersembahkan penghargaan 2010 Wireless Service Provider Of The Year dalam ajang 2010 Frost and Sullivan Asia Pasific ICT Award 2010 di Singapura.

Kepeloporan ini didukung dengan kepedulian terhadap bangsa dan negara. Melalui pogram USO (Universal Sevice Obligation), sebanyak 25.000 desa terpencil di pelosok Indonesia dapat dengan leluasa berkomunikasi dengan daerah lain. Pun dengan perkembangan di tanah air. Ketika masyarakat di kota-kota besar yang semakin membutuhkan layanan mobile, Telkomsel membuatnya menjadi mudah dan enteng. Mulai dari layanan 3G, Telkomsel Flash, BlackBerry, mobile wallet T-Cash, digital music, digital advertising, push email, mobile banking, dan iPhone 3GS.

Sekitar 160 juta konsumen telekomunikasi seluler termasuk netizen (generasi jaringan internet) masing-masing membutuhkan koneksi yang tanpa batas. Teknologi digital dan mobile lifestyle adalah kebutuhan pokok untuk saat ini. Sehingga dilakukan peluncuran Flash Unlimited yang menggunakan modem high speed data packet access 3,6 Mbps juga didukung lebih dari 32.000 base transceiver station termasuk lebih dari 5.000 BTS 3G yang tersebar hingga pelosok Indonesia.

Saat ini, Indonesia adalah pangsa pasar yang potensial dalam era teknologi telekomunikasi seluler dan layanan akses data internet. Inovasi yang terus menerus dan tanpa henti adalah denyut nadi yang mesti dipertahankan dinamismenya. Semoga harapan Presiden dan tentunya harapan kita semua dalam mewujudkan Innovation Nation tidak kandas dalam perjalanan. Keseriusan Telkomsel membangun negeri melalui teknologi inovasi seluler patut dijadikan contoh. Who is the next?